Perpustakaan Nasional RI bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Selatan, menggelar lokakarya Instrumen Akreditasi Perpustakaan Tahun 2025, bertempat di Hotel Harper Prov. Kalsel , Kota Banjarmasin, Kamis (24/9/2025). Kegiatan lokakarya yang dilaksanakan selama 4 hari hari ini dibuka Direktur Standardisasi Akreditasi Perpustakaan, yang dalam hal ini diwakili oleh Pustakawan Ahli Utama Drs. Deni Kurniadi M.Hum, dan sebelumnya diawali dengan sambutan dari Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Selatan, yang dalam kesempatan ini di wakili oleh Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ir. Riza Rosyadi, MSi. Kegiatan lokakarya ini diikuti oleh para peserta dari kalangan pustakawan, asesor akreditasi perpustakaan serta pengelola perpustakaan dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi di Prov. Kalimantan Selatan.


Deni Kurniadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa diseleggarakannya kegiatan lokakarya ini bertujuan untuk berbagi ilmu dan wawasan kepada para pustakawan, asesor perpustakaan dan pengelola perpustakaan , agar dapat mampu mengembangkan perpustakaan yang berstandar nasional.
“Kegiatan Lokakarya Instrument Akreditasi Perpustakaan ini dilaksanakan sebagai bagian upaya dari Pemerintah Pusat, yaitu Perpustakaan Nasional RI bersinergi dengan Pemerintah Daerah melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Selatan, untuk sharing knowledge kepada masyarakat khususnya pustakawan dan pengelola perpustakaan, asesor perpustakaan agar lebih giat melakukan pengembangan perpustakaan sesuai Standar Nasional Perpustakaan”, ujar Deni.
Yoyo Yahyono sebagai Pustakawan Ahli Utama dari Perpustakaan Nasional RI “Lebih lanjut menyampaikan , tujuan diadakannya pertemuan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bahwa perlunya penerapan standar nasional dan akreditasi dalam penyelenggaraan perpustakaan, dan dapat memberikan penjelasan masalah kebijakan nasional tentang standarisasi perpustakaan di Indonesia, serta dapat memberikan penjelasan tentang mekanisme dan prosedur akreditasi perpustakaan.
Kemudian, kegiatan lokakarya tersebut juga diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi stakeholder dan pihak-pihak yang terkait, baik pembina perpustakaan maupun pengelola perpustakaan melakukan praktik kegiatan pra akreditasi perpustakaan, menjaring perpustakaan yang siap dan layak untuk diakreditasi oleh Perpustakaan Nasional RI, serta menjadi forum silaturahmi antara para pengelola perpustakaan dan pembina perpustakaan sekaligus menjaring masukan untuk percepatan akreditasi, dengan intrumen yang baru yang terdiri dari 6 komponen”, tambah Yoyo..
Para narasumber dalam lokakarya ini adalah Yoyo Yahyono, dari Perpustakaan Nasional menyampaikan materi tentang perubahan intrumen akreditasi perpustakaan secara umum, Firman Ardiansyah, S.Kom, Msi, dari Instiut Pertanian Bogor menyampaikan instrumen perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi, sedangkan Edi Suryanto, S.Sos, M.I.Kom dari Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bogor menyampaikan instrumen perpustakaan umum dan perpustakaan khusus.
Bertindak sebagai moderator pada diskusi panel tersebut adalah Hj. Fathiah, S. Ag., MA dari MAN 2 Banjarmasin.
Melalui materi-materi yang disampaikan oleh para narasumber, para peserta Lokakarya Instrumen Akreditasi Perpustakaan 2025 ini diharapkan memiliki pemahaman yang baik tentang standar nasional perpustakaan, mampu melakukan penilaian mandiri melalui penggunaan instrumen yang disempurnakan sesuai jenis perpustakaannya, mampu mempersiapkan data dan bukti fisik sebelum diakreditasi, serta mampu menggunakan aplikasi Akreditasi Perpustakaan Nasional.
Sumber : rri.co.id


